Calon Gubernur Banten, Airin Rachmi Diany menyoroti soal tingginya kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak di Provinsi Banten.
Ia menyebut, kasus ini bagaikan fenomena Gunung Es. Banyaknya kasus yang saat ini muncul di permukaan publik hanyalah puncaknya saja. Sedangkan, banyak kasus lainnya belum terungkap.
Berdasarkan data dari organisasi masyarakat (Ormas) Pattiro Banten, angka kekerasan perempuan dan anak pada tahun 2016, tercatat 246 kasus, namun angka ini melonjak tajam hingga 829 kasus pada 2021.
Kemudian terjadi peningkatan pada 2022 dengan 1.131 kasus, kemudian pada tahun 2023 1.026 kasus dan 2024 mencapai 619 kasus.
“Kekerasan terhadap anak dan perempuan ini kan seperti gunung es, sebetulnya ada, tapi kan kadang muncul karena adanya keberanian khususnya dari perempuan untuk melaporkan,” kata Airin saat ditemui di Kota Serang, Selasa 8 Oktober 2024.
Menurutnya, kondisi saat ini banyak masyarakat khususnya para korban yang tidak berani untuk speak up terkait kasus yang dialaminya. Sebab, hal ini menjadi urusan rumah tangga masing-masing orang.
“Tapi berdasarkan pengalaman saya hal ini bisa ditangani jika adanya kerjasama antara semua orang baik itu aktivis, psikolog dan juga lembaga bantuan hukum untuk melindungi perempuan dan anak dari kekerasan,” ungkap Mantan Walikota Tangerang Selatan ini.
Nantinya, pihak-pihak itu akan memberikan perlindungan dan pendampingan terhadap korban dalam proses hukum.
Sumber: Radar Banten